Resiliensi Perempuan dalam Pernikahan Dini: Analisis Kultural di Kabupaten Samosir
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk resiliensi perempuan dalam
pernikahan dini di Kabupaten Samosir, sekaligus menganalisis faktor kultural yang
memengaruhi pola ketahanan mereka. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan
pendekatan studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dan
dokumentasi terhadap tujuh responden, yang terdiri dari lima perempuan yang mengalami
pernikahan dini, satu tetua adat, dan satu kepala desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
resiliensi perempuan diwujudkan melalui cinta dan tanggung jawab terhadap anak, kesabaran
dan doa, ketegasan dan perlawanan, membangun kembali relasi, serta adaptasi terhadap peran
baru. Faktor budaya Batak Toba dan religiusitas Kristen terbukti berperan signifikan dalam
membentuk pola resiliensi. Temuan ini menegaskan bahwa resiliensi perempuan bukan hanya
kemampuan bertahan secara pasif, melainkan juga keberanian, spiritualitas, dan adaptasi aktif
dalam menghadapi trauma pernikahan dini.